CARA BUDIDAYA LELE ORGANIK
Ikan lele organik mempunyai beberpa kelebihan dari lele non organic. Terutama dari segi penghematan biaya pakan, rasa , dan manfaatnya untuk kesehatan.
Budidaya ikan lele
sudah ada dimana-mana karena memang banyak sekali peminatnya, namun
tidak sedikit yang gulung tikar sebab harga pakan lele terus melambung.
Harga pakan lele yang mahal tak sebanding dengan hasil panen dan jerih
payahnya.
Akan tetapi bagi peternak lele organik,
mahalnya harga pakan tidak jadi soal. Sebab memang mereka tidak
menggunakan pakan yang mahal itu, tapi membuat pakan sendiri dari
kotoran sapi. Oleh karena itu banyak sekali yang bertanya tentang Cara budidaya lele organik.
Budidaya lele dengan pakan organik dari kotoran sapi banyak sekali manfaatnya. Diantaranya adalah :
- Kandang sapi menjadi lebih bersih.
- Hemat biaya perawatan.
- Air kolam tidak berbau busuk.
- Tidak perlu mengganti air kolam.
- Lele organik mempunyai rasa yang lebih gurih.
- Memberi pendapatan tersendiri bagi peternak sapi disekitar.
- Bobot ikan lele lebih berat dan harga jualnya lebih tinggi.
- Lebih aman untuk kesehatan.
- Nilai gizinya lebih tinggi dan kolesterolnya lebih rendah.
- Air bekas budidaya lele organik sangat baik untuk memupuk tanaman.
- Dan masih banyak lagi.
Budidaya ikan lele organik sangat hemat
biaya, sebab harga pakan lele pabrikan yang berbentuk pellet harganya
terus mengalami kenaikan, saat ini sudah di atas Rp.8.000 . Sedangkan
harga pakan lele organik Cuma Rp.2.000 perliter.
Perbandingan
Untuk 1 ton ikan lele siap konsumsi,
pakan yang dibutuhkan jika menggunakan pellet bisa mencapai 1 ton.
Sedangkan jika menggunakan pakan organik Cuma membutuhkan 2.300 liter.
Bobot ikan lele organik juga lebih berat
dari non organik. Satu kilo gram ikan lele non organik, umumnya isinya
berjumlah 8 sampai 9 ekor. Sedangkan lele organik jumlah perkilo gramnya
hanya 7 sampai 8 ekor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar